***(Cakrawala Aksara Gusti De Grun)***
Expresikan Imaginasimu!!!!

Selasa, 27 Desember 2011

Hari-hariku Tanpamu #Part 4

#Hari ke tujuh tanpamu

Masih, masih tak ada sedikit jawaban darimu. Sungguh gila aku berharap seperti ini... mencintai seseorang bertahun-tahun lamanya tanpa aku tau perasaan yang sesungguhnya. Bahkan ragu untuk pergi jauh, tapi untuk apa aku masih di sini, tak akan ada yang menghampiriku atau membutuhkanku di sampingnya. Aku mempersiapkan semuanya, mencoba melepaskan semuanya, berharap saat kembali nanti perasaan ini sudah hilang.

Masih ku lirik telepon genggamku, tak ada, dan tak akan pernah ada. Sudahlah... berhenti berharap, rasa sakit ini sudah terlalu dalam menggerogoti hati. Aku pergi dengan perasaan yang tak bisa aku kendalikan lagi. Ini terakhir kalinya aku menghubungimu, pamit dan meminta maaf, menyerahkan semua keputusan di tanganmu, karena keputusanku tak akan berpengaruh apa-apa bagimu. Lagi-lagi tak ada, tak ada ucapan apapun. Aku mencoba melupakan semuanya dalam kebisuan, tapi percuma selama perjalanan dan sampai di tempat tujuan, rasa dan ingatan ini masih tertuju padamu, ada apa denganku??? Aku tak pernah seperti ini sebelumnya, aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Mengapa harus kamu, kamu yang tak peduli sedikitpun padaku.

Tak ada signal sama sekali, mungkin ini taqdir, agar aku tak berharap kau menghubungiku, karena itu tak mungkin. Hanya harapan kosong. Aku sendiri, sore itu aku masih sendiri, di tempat yang begitu jauh. Aroma khas yang menyejukkan, butiran pasir yang halus, Deburan ombak yang kian besar, yang aku harap dapat melupakanku tentang dirimu. Terbawa ke laut lepas, bersama ombak yang menggulung kian besar. Namun, ternyata ombak itu menghempaskan kembali perasaanku padamu. Masih dirimu, dan hanya dirimu. Di sini aku tak berkawan, hanya berkawan angin, pasir, deburan ombak, dan berkawan sepi. Di laut lepas itu masih terlihat bayangmu, masih terdengar suaramu. Arghhh mengapa aku tak bisa melupakanmu...

Ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya, namun tak bisa... semuanya telah tersimpan dalam hati. Menatap kosong senja yang menghias sore, begitu indah tak seperti hatiku. Deburan ombak yang terhempas ke pantai, membuatku sungguh berharap rasa ini terhempas, aku tak tahan lagi... aku tak sanggup lagi... namun air mata ini tak sanggup lagi menetes, semuanya tlah habis, meski sakitnya belum habis dan sembuh dari hatiku...

Malam menjemput bintang-bintang untuk hadir menemaniku, namun aku masih saja merasa sendiri. Sampai mata terpejam dan malam berlalu, namamu masih ada di hatiku. Ah...kapan kamu pergi dari fikiranku??? Aku merasa lelah selalu memikirkanmu, tapi kamu tak memikirkanku...

Dalam mimpi pun masih berjumpa denganmu...

# Hari ke delapan tanpamu

Pagi itu hingga siang, masih ku habiskan waktuku sendirian... berusaha melupakanmu...tapi kenyataannya kamu kamu dan kamu yang masih ada di fikiranku...

Sendirian di tepi pantai, terdiam dan semua kenangan bersamamu tiba-tiba datang dan akan ku coba ikhlaskan semuanya meskipun sulit. Arghhhh mengapa aku terus memikirkanmu.

Di tengah perjalanan pulang, mendapati beberapa sms. Salah satunya darimu, dan kamu bilang hanya ingin sendiri. Ya aku tau betul, kehadiranku hanya akan mengganggumu, kamu tak membutuhkanku. Berhenti, berhenti berharap dan berhenti bertahan. Aku tak mau mengganggumu, karena kenyataannya kamu tak membutuhkanku sedikitpun. Lalu untuk apa aku terus mengharapkanmu. Ah aku tak tahan lagi...

Sampai kembali ke rumah, terlelap dalam buaian panjang dan masih berusaha keras melupakan semuanya.

# Hari ke sembilan tanpamu

Bangun dengan badan yang remuk, sakit sekali. Tapi tak seberapa dengan sakit yang hatiku rasa. Ah lebay...

Seharian ini perasaan tak menentu, badan yang sakit, hati yang sakit dan perasaan sendirian ini membuatku tak bersemangat menjalani hari. Kehilangan arah, lebih tepatnya. Sampai detik ini tak ada kabar darimu.

Tadi siang sempat ku tengok sedikit, katanya kamu kurang sehat. Tapi, urung untukku bertanya, kamu tak membutuhkanku. Lalu untuk apa aku ada. Ketika ada masalah justru kehadiranku mengganggumu, berbeda denganku yang justru sangat membutuhkanmu. Aku menyadari bahwa aku sendirian di sini, tak ada satu pun teman. Tak ada yang membutuhkanku. Lelah rasanya...

Malam ini saat aku menggoreskan pena ini, satu pesan untukku dari facebook... hanya selamat malam darimu. Entahlah seperti apa perasaanku, tapi aku tak mau terlalu berharap lagi. Karena masih merasa aku tak berarti di matamu, masih tak ada pesan untukku. Mungkin semuanya tak akan pernah bisa kembali sepeti dulu lagi...

Mengapa aku membutuhkanmu... sementara kamu tidak membutuhkanku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar