***(Cakrawala Aksara Gusti De Grun)***
Expresikan Imaginasimu!!!!

Rabu, 08 Februari 2012

Long-Distance Friendship be Long-Distance Relationship

Dengan berurai air mata kepedihan dan luka hati yang menganga karena kekecewaan... dengan tisue yang berserakan dimana-mana... mencoba menuliskan semuanya dalam sebuah catatan yang mewakili hati, karena aku fikir ini sebuah obat mujarab yang dapat mengobati luka hati yang menganga...KARENAMU...Setidaknya untuk mencurahkan semua perasaan ini, karena sungguh aku tak tahu harus kepada siapa aku mengadu...

Sakit rasanya hati ini, perih... kecewa dan tanda tanya besar hadir mengisi hari-hari yang penuh kegelisahan... masih sama, pertanyaan yang sama yang ingin aku tanyakan kepadamu... masihkah kau mencintaiku??? Masihkah aku berarti untukmu??? Atau kau telah memiliki seseorang yang lebih mencintaimu dan kau cintai???

Dulu, saat dirimu masih menjadi teman terbaik bagiku...

Kau adalah tempat dimana aku mengemis kedamaian... tempat dimana aku merasa memiliki danau semangat... tempat dimana aku berteduh di kala aku dihujani butiran masalah... tempat dimana aku merasa memiliki tempat ternyaman untukku berbagi... meski kita jauh, meski jarak dan dinding waktu memisahkan kita, meski intensitas komunikasi kita terhitung jari, namun... bagiku kau selalu ada... karena itulah aku membutuhkanmu... aku merasa bergantung padamu... dan karena itulah aku jatuh hati padamu... sampai detik ini...

Empat tahun semua rasa itu berlalu sendiri, menanti dalam penantian penuh air mata... lalu saat kau katakan kau miliki rasa yang sama, seperti mimpi yang seketika menghampiri di kala mata terbuka... seperti matahari yang terbit setelah gelap malam berselimut hujan air mata... aku tak dapat ungkapkan semuanya, semuanya terlalu indah tuk diungkapkan dalam sebuah kata... menghilangkan dahagaku dalam penantian panjang di padang yang gersang...

Semuanya terasa indah, bagai simfoni yang mengalun merdu mendamaikan hati... tak bisa lepas, tak bisa jauh, selalu ada... itulah dirimu... bahkan apakah kau ingat ketika baru kemarin kau pulang, dan esok hari kau datang lagi karena kau bilang masih rindu... tiada hari tanpa sms, tiada minggu tanpa telpon... yaa itu dulu... kurang dari enam bulan pertama kebersamaan kita... setelah itu... seminggu tak bertemu... dua minggu tak bertemu... tiga minggu tak bertemu dan satu bulan tak bertemu... bagiku, melatih keshabaran tak bertemu denganmu... meskipun sms, tlp, chatting, n video call masih jalan,,,

Kini, kamu sibuk terlalu sibuk... bahkan sibuk sesibuk-sibuknya...

Sebulan, dua bulan, bahakan tiga bulan tak sempat bertemu... bukan hanya itu, sms, telp, chatting n video call juga tak sempat lagi... aku fikir semuanya karena jarak yang jauh... tapi ternyata tidak...

Kau bilang,,, jenuh padaku??? Tapi ketika aku memintamu sebuah keputusan, kau tak memberikan keputusan apa-apa... gantung... GANTUNG... aku bahkan tak tau apa isi hatimu lagi... aku tak tau bagaimana kabarmu lagi... dan aku tak tau apa-apa lagi tentang dirimu...

Dalam tulisanmu kau bilang “organisasi membuatku mengorbankan segalanya, bahkan cintapun aku kesampingkan”... bagiku...ini bukan lagi mengenyampingkan cinta...tapi meniadakan cinta dalam hidupmu...

I’m alone...just alone...

Aku tak punya teman, sahabat, dan tempat untukku berbagi...aku tak punya dirimu lagi...

Aku rapuh... pun saat kau pulang... kau tak memberiku kabar apapun... sakit rasanya ketika aku mengetahuinya... aku tak berarti lagi bagimu... tak berharga lagi... sedikitpun...

Salah besar aku berharap di bulan ke empat ini dapat bertemu dirimu... namun mungkin penantian ini tak akan ada akhirnya...

Aku tak tahu lagi...

Apa arti diriku di matamu?? Di hatimu?? Di hidupmu??

Aku tak berarti apa-apa lagi... lalu masih pantaskah aku menanti...

Apa kau tahu perasaanku kini seperti apa? Tercabik-cabik oleh semua kenangan yang kau torehkan di hidupku... terkoyak oleh luka yang kau tancapkan di hatiku...

Menangis... mengghapus air mata... mencoba berdiri... tanpa kau tahu sakitnya semua itu...

Pun disaat orang-orang di masa laluku menikah, kau... tak ada dalam satu katapun... apakah ini cinta?? Apa ini yang kau katakan cinta? Disaat orang lain berani berkorban untuk segalanya... lalu apakah satu pesannya saja menjadi hal yang berat bagimu??? Bagaimana bila dibandingkan dengan apa yang mereka korbankan??? Apa yang mereka perjuangkan??

Apa yang tlah ku korbankan memang tak berarti apa-apa di matamu... mungkin selamanya aku bukanlah orang yang kau cintai...

Lalu, sampai kapankah aku menunggu... menunggu dalam ketidakpastian... menunggu dalam air mata... dan apakah penantianku ini akan sia-sia???

Rasanya saat ini seolah duniaku berhenti berputar... semua rasa di dadaku ini ingin aku teriakan... sakit...sakit...sakit... hanya itu yang mampu dia rasakan...

Aku lelah... mungkinkah ini menjadi akhir dari semuanya??

I’m alone and always alone....



Mungkin semuanya dapat terwakili dengan lagu Sammy – Sedang apa dan dimana...

Dulu slalu ada waktu untuk kita...

Kini ku sendiri...

Dulu kata cinta tak habis tercipta...

Kini tiada lagi...

Sedang apa... dan dimana...

Dirimu yang dulu ku cinta...

Ku tak tau... Tak lagi tau seperti waktu dulu...

Apakah mungkin bila kini ku ingin kembali...

Menjalani janji hati kita...

Tuhan, seandainya saja perasaan ini dapat luruh sebegitu cepatnya... agar sakit ini tak lagi mendera...

Wednesday Night...